Kamis, 28 Oktober 2010

CURRICULLUM VITAE


A.Personal Data

Name            : Rahmat Putra Syawali

Number Bp    : 1010413013

Born Place      : Batusangkar
  
Date of Born    : April 18th, 1991

Country          : Indonesia

Sex                : Male

Religion          : Islam

Address        : Jl. Talang Betutu No. 14B,
                      Air Tawar Timur,
                      Kodya Padang.
                      West Sumatera

City               : Padang

Nationality    : Indonesia

Post Code    : 25000

Mobilephone (Handphone)
085767941109
E-mail         : Syawali_putra@yahoo.co.id


B.Formal Education

1.Elemantary School 23 in Batusangkar, Sumatera Barat. Graduated at 2003
2.Junior High School  2 Batusangkar, Sumatera Barat. Graduated 2006.
3.Technical Senior High School  Padang, Sumatera Barat. Graduated at 2009

C. Skill
1.Able to use Microsoft Office.
2.Understanding in few computer’s hardware and software

D.Ability   and Skill
      Sport            : Football
      Music              : Play Guitar

E.Working and Organization Experienced
    OSIS SMTI Padang at 2006




                                                                                    Padang, October 27th , 2010




                                                                                    Rahmat Putra Syawali

Smile


Smile is good thing, because it’s so meaningful and useful for us. When we meet with a stranger, we can smile to him/her that can make him/her have a positive thinking about us. We can start an introduction with smile to have new friends. Some people say, smile can make our heart calm and lessing stress. Smile can make us always positive thinking too. Smile is a simple one, we can do that everywhere and any time we want. But don’t make it over than we should. Because it can make other people who see us think that we are crazy. For me smile is very important to make a new relationship with other people. All thing I do just smile.

Nama : Rahmat Putra Syawali
Bp   : 1010413013
kelas: B

Jumat, 01 Oktober 2010

carbon footprint


Defnition of Carbon Footprint
    A carbon footprint is "the total set of greenhouse gases (GHG) emissions caused by an organization, event or product". For simplicity of reporting, it is often expressed in terms of the amount carbon dioxide,  or its equivalent of other GHGs, emitted.
    Jejak tapak karbon "set total gas rumah kaca (GHG) emisi yang disebabkan oleh sebuah organisasi, event atau produk". Untuk kesederhanaan pelaporan, sering dinyatakan dalam jumlah karbon dioksida, atau setara dari gas rumah kaca lainnya, yang dipancarkan.
    The concept name of the carbon footprint originates from ecological footprint discussion. The carbon footprint is a subset of the ecological footprint and of the more comprehensive Life Cycle Assessment (LCA).
    Nama konsep jejak karbon berasal dari diskusi jejak ekologi. Jejak karbon adalah bagian dari tapak ekologis dan Siklus Hidup lebih komprehensif Assessment (LCA).
    An individual, nation, or organization's carbon footprint can be measured by undertaking a GHG emissions assessment. Once the size of a carbon footprint is known, a strategy can be devised to reduce it, e.g. by technological developments, better process and product management, changed Green Public or Private Procurement (GPP), Carbon capture, consumption strategies, and others.
    Seorang individu, bangsa, atau karbon organisasi dapat diukur dengan melakukan penilaian GHG emisi. Setelah ukuran karbon diketahui, strategi dapat dikembangkan untuk mengurangi itu, misalnya oleh perkembangan teknologi, proses yang lebih baik dan manajemen produk, diubah Green Publik atau Swasta Pengadaan (GPP), Karbon menangkap, strategi konsumsi, dan lain-lain.
    The mitigation of carbon footprints through the development of alternative projects, such as solar or wind energy or reforestation, represents one way of reducing a carbon footprint and is often known as Carbon offsetting.
    Mitigasi jejak kaki karbon melalui pengembangan proyek-proyek alternatif, seperti energi surya atau angin atau reboisasi, merupakan salah satu cara untuk mereduksi karbon dan sering dikenal sebagai Carbon offsetting.

Generally Carbon Footprint
    Carbon footprint measures total amount of greenhouse gas emissions released into the environment. Greenhouse gas emissions from all sources are summed up and changed into units of CO2 equivalent which is used to standardize greenhouse gas emissions and help make comparisons from different time periods and across industries. Carbon emissions are usually measured in metric tons per year (1 metric ton equals 2204lbs).

    Jejak kaki Karbon mengukur total jumlah emisi/ pancaran gas rumah kaca melepaskan ke dalam lingkungan itu. Rumah kaca memasang gas emisi/ pancaran dari semua sumber diringkas dan berubah jadi unit CO2 padanan yang mana digunakan untuk menstandardisasi emisi/ pancaran gas rumah kaca dan perbandingan buatan bantuan dari  periode waktu berbeda dan  ke seberang industri. Emisi/ pancaran Karbon pada umumnya di/terukur metric ton saban tahun ( 1 metric ton yang sama 2204lbs).

Example sentence(s):
     With rises in the costs of fuel and widespread media coverage on the threats of global warming, reducing your carbon footprint is increasingly at the forefront of the sustainability agenda for consumer product manufacturers and retailers. Carbon Footprint Consumer Products 2008 
     Global climate change is one of humanity’s greatest challenges and one of the most important indicators that we are in ecological overshoot. Since the carbon footprint is 50 percent of humanity’s overall Ecological Footprint, reducing our carbon footprint is essential to ending ecological overshoot. Global Footprint Network 
     Some companies have started to include footprints on their labeling. Carbon labels appeal to consumers who understand and monitor their own carbon footprints and want to support products that do the same. HowStuffWorks, Inc.

Contoh :
Dengan kenaikan biaya-biaya bahan bakar dan pemenuhan media tersebar luas pada ancaman dari hangat global, mengurangi jejak kaki karbon mu terus meningkat di garis terdepan agenda ketahanan untuk pabrikan produk konsumen dan pengecer. Produk Konsumen Jejak kaki Karbon 2008
Perubahan Iklim global adalah salah satu dari tantangan ras manusia terbesar dan salah satu dari indikator yang paling utama yang kita adalah di dalam ekologis melampaui. Sejak jejak kaki karbon adalah 50 persen dari ras manusia keseluruhan Jejak kaki Ekologis, mengurangi jejak kaki karbon kita adalah penting bagi berakhir ekologis melampaui. Jaringan Jejak kaki Global
Beberapa perusahaan sudah memulai untuk meliputi jejak kaki pada label mereka. Label Karbon mohon ke konsumen yang memahami dan memonitor jejak kaki karbon mereka sendiri dan ingin mendukung produk yang lakukan yang sama. Howstuffworks, Inc.
Jejak tapak karbon adalah ukuran dampak aktivitas kami terhadap lingkungan, dan perubahan iklim tertentu. Hal ini terkait dengan jumlah gas rumah kaca yang dihasilkan dalam kehidupan kita sehari-hari melalui pembakaran bahan bakar fosil untuk listrik, pemanasan dan transportasi dll
Jejak karbon adalah pengukuran dari semua gas rumah kaca kita secara individu memproduksi dan memiliki satuan ton (atau kg) setara karbon dioksida.
-Jejak utama adalah ukuran dari emisi langsung kami CO2 dari pembakaran bahan bakar fosil termasuk konsumsi energi dalam negeri dan transportasi (misalnya mobil dan pesawat). Kami memiliki kontrol langsung ini.
-Jejak sekunder adalah ukuran dari emisi CO2 tidak langsung dari seluruh siklus hidup produk yang kami gunakan - yang berhubungan dengan pembuatan dan rincian akhirnya. Untuk meletakkannya sangat sederhana - semakin kita membeli lebih banyak emisi akan menyebabkan atas nama kami.

Karbon Kalkulator
Menghitung Jejak Karbon akan menolong baik individu maupun kelompok, untuk mengetahui berapa besar sumbangan emisi karbon yang telah diberikan kepada dunia pada satu waktu periode tertentu. Untuk melakukannya, alat bantu seperti karbon kalkulator diperlukan.
Idealnya, pengukuran jejak karbon bertujuan untuk mengukur paparan karbon akibat gaya hidup dan konsumsi langsung individual atau kelompok terhadap barang dan jasa. Kadang ada juga yang menghitung dengan pendekatan yang berbeda atau lebih detail. Contoh penghitungan Jejak Karbon yang paling sederhana adalah:
1.konsumsi energi, biasanya tenaga listrik;
2.perjalanan dengan menggunakan motor/mobil, atau
3.perjalanan dengan menggunakan pesawat.

Beberapa kalkulator karbon sudah banyak dikembangkan oleh banyak organisasi dengan basis internet. Hanya saja, kalkulator karbon yang selama ini bertebaran di dunia maya cenderung didasarkan pada pola hidup, teknologi dan kebiasaan yang ada di negara-negara maju, khususnya negara Eropa dan Amerika Utara. Faktor emisi yang dipakai juga lebih relevan dengan perkembangan teknologi yang ada di negara-negara tersebut. Oleh karenanya, banyak fitur atau aktivitas yang tidak relevan atau sesuai dengan kondisi sehari-hari di negara-negara berkembang. Untuk mengatasi kendala tersebut, Institute for Essential Services Reform sedang mengembangkan kalkulator karbon (www.iesr-indonesia.org/carboncalculator) yang sesuai dengan kondisi dan situasi pola konsumsi energi dan gaya hidup masyarakat Indonesia, dengan faktor emisi yang sesuai dengan profil pasokan energi di Indonesia.
Karbon Kalkulator yang dikembangkan oleh IESR, merupakan bagian dari kampanye organisasi ini untuk membangun kesadaran individu dan kelompok untuk mengerti dan memahami konsekuensi aktivitas dan gaya hidup terhadap pengerusan daya dukung bumi, dampak lingkungan dan perubahan iklim. Peningkatan kesadaran diharapkan dapat mendorong setiap individu untuk lebih bertanggung jawab serta mampu merancang serangkaian tindakan untuk mengurangi jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitasnya. Apabila tindakan ini dilakukan secara kolektif dan berkelanjutan, aksi individu ini dapat menjadi dasar untuk terwujudnya low carbon society.

How to reduce your carbon footprint
1.Maximaze the use of paper. Paper industry is one of the three biggest industries in the wold that spend the most energy and water.
2.Save your printer ink. If posisible, advoid color in focus/projector to deliver material printing, choose the draft mode. Buy a cartidge that has been manufactured and recycling of toner/cartridge you.
3.Use projectors. At the meeting make use of in focus/projector to deliver material rather than distribute photocopied materials.
4.Turn off your computer when not using it.
5.Turn off light when you not need it.Take adventage of sunlight from the window glass as a more economical source of electricity.

Cara menurunkan Carbon Footprint
1.Maksimalkan penggunaan kertas. Industri kertas adalah salah satu dari tiga industri terbesar di dunia yang menghabiskan paling banyak energi dan air.
2.Hemat tinta printer. Jika memungkinkan hindari print warna. Jika anda harus mencetak dengan tinta warna, pilih draf mode. Beli catridge yang telah dimanufaktur ulang dan daur ulang toner/catridge anda.
3.Gunakan proyektor. Pada saat rapat manfaatkan in fokus/proyektor untuk mencapai materi dari pada membagikan foto copyan materi.
4.Matikan komputer saat anda tidak menggunakannya.
5.Matikan lampu saat anda tidak membutuhkannya. Manfaatkan sinar matahari dari jendela kaca sebagai sumber penerangan untuk lebih menghemati listrik.


Are doing to reduce carbon footprint
1.Maximize the use of electricity
2.Use public transport than on private vehicles
3.Use sufficient amount of paper
Yang dilakukan untuk mengirangi karbon footprint
1.Maksimalkan pemakaian listrik
2.Gunakan kendaraan umu dari pada kendaraan pribadi.
3.Gunakan kertas secukupnya.

Way of  creating carbon footprint
1.At present, the tendency for people to live as comfortably as possible encourage the emergence of life habits which has an impact on the environment.eg habit of using private vehicles.
2.When we are driving a petrol or diesel fuel from one place to another, then this activity will generate a certain amount of CO2 emissions.
3.Use of electric energy for daily, eg lighting to drive or turn on personal device.
Cara menciptakan Karbon footprint
1.Pada masa kini, kecenderungan orang untuk hidup senyaman mungkin mendorong munculnya kebiasaan hidup yang berdampak pada lingkungan. Misal, kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi.
2.Apabila kita mengendarai mobil yang berbahan bahar bensin atau solar dari satu tempat ke tempat yang lain, maka kebiasaan ini akan menghasilkan emisi CO2 dalam jumlah tertentu.
3.Penggunaan listrik untuk keperluan sehari-hari, misanya penerangan dan untuk menggerakkan atau menyalakan prangkat personal.